Tentang Espresso
Lihat foto sebelah. Wuih, cantik ya...saya yakin hampir semua
penggemar kopi akan tertarik kalau disuguhi minuman yang penampilannya seperti
ini. Bayangkan kalau hampir semua kualitas (baik maupun buruk) dari 14-18
gram bubuk kopi terkonsentrasi dalam 1 cangkir 2,5oz. Sensasi rasanya sungguh
luar biasa, bahkan berlebihan untuk orang yang belum terbiasa.
Sejarah Singkat
Espresso (atau cafè espresso, begitu sebutannya di negara
asalnya-Italia) pertama kali diciptakan sekitar 100 tahun lalu karena kaum
pekerja di sana merasa menunggu 5 menit untuk membuat kopi terlalu lama. Maka
tahun 1901 Luigi Bezerra membuat mesin espresso yang pertama, yang kemudian
diproduksi oleh Pavoni pada tahun 1905. Mesin ini bisa memangkas waktu
pembuatan kopi dari sekitar 5 menit menjadi sekitar 30 detik.
Teknologinya terus berkembang sampai tahun 1938 Cremonesi menambahkan
piston yang digerakkan oleh tangan untuk meningkatkan tekanan hingga mencapai
8-9 BAR. Mesin ini kemudian pertama kali diproduksi oleh Achille Gaggia. Lalu
pada tahun 1961 Faema memperbaiki sistem sirkulasi dan cara pemanasan air dalam
mesin espresso sehingga mampu menghasilkan temperatur yang konsisten sepanjang
proses ekstraksinya, juga mengganti piston yang digerakkan tangan dengan pompa
elektrik. Mesin semacam ini dan pengembangannya lah yang sekarang kita lihat
dipakai di coffee shop-coofee shop di seluruh dunia.
Definisi Espresso
Ada 2 macam espresso berdasarkan ukuran penyajiannya: Single-Shot dan
Double-Shot. Ukuran standar yang biasa dipakai (misalnya kalau kita memesan
espresso tapi tidak menyebutkan ukuran yang kita kehendaki) adalah Double-Shot.
Double-Shot Espresso adalah 47-62 ml cairan yang dihasilkan dari
ekstraksi 14-18 gram bubuk kopi dengan cara menekan air bersuhu 88-95° C dengan
tekanan 9-10 BAR ke atas kopi tadi selama 22-28 detik. Sedangkan Single-Shot
Espresso adalah 23-31 ml cairan yang dihasilkan dari ekstraksi 7-10 gram bubuk
kopi dengan cara yang sama.
Ada 4 hal yang paling menentukan baik/tidaknya kualitas espresso, yang
biasa disebut 4M dalam bahasa Italia (Macinazzione, Miscela, Macchina, Mano).
Kira2 bisa diartikan seperti ini:
- Grinder, yaitu kualitas grinder,
- Blend, yaitu kualitas blend/campuran,
- Mesin, yaitu kualitas mesin espresso,
- Barista, yaitu keahlian sang barista.
Keempat hal di atas punya pengaruh sama pentingnya. Tidak ada 1 poin
yang lebih penting dari yang lain. Untuk memperoleh espresso yang sempurna (god
shot), kita harus menyempurnakan 4 faktor di atas sekaligus.
Crema
Perbedaan visual paling mencolok antara espresso dan kopi yang dibuat
dengan cara lain adalah keberadaan lapisan coklat keemasan yang disebut crema.
Bukan berarti semua espresso yang ada crema-nya otomatis = espresso yang baik,
tapi espresso yang baik tidak mungkin tanpa crema.
Varian-Varian Espresso
kalau memesan un caffè (segelas kopi) di Italia berarti memesan
secangkir espresso. Kalau single-shot/double-shot espresso kurang sesuai dengan selera
anda, tidak usah khawatir. Ada banyak varian espresso yang didapat dari
memodifikasi proses/waktu ekstraksinya. Berikut ini beberapa varian standarnya:
- Single-Shot Espresso,
- Double-Shot Espresso
Ristretto
Kalau normal (double-shot) espresso volumenya ± 60 ml, ristretto
adalah ± 30 ml espresso yang didapat dari ekstraksi 14-18 gram bubuk kopi (sama
dengan double-shot) dengan waktu 22-28 detik (juga sama dengan double-shot).
Caranya dengan menggiling kopi lebih halus dari yang dipakai untuk double-shot,
sehingga didapatkan lebih sedikit cairan dengan konsentrasi lebih tinggi.
Espresso yang sempurna (god shot) lebih sering didapatkan dengan cara ini
dibanding dengan cara lainnya.
Lungo (long, atau panjang)
Diperoleh dari 14-18 gram bubuk kopi (sama dengan double-shot) yang
diekstraksi lebih panjang (bisa sampai 1 menit) sehingga menghasilkan 140-170
ml espresso. Meskipun ukuran penyajiannya hampir sama, tapi proses pembuatan
dan karakter rasanya berbeda.
Caffè Americano
Diperoleh dengan cara mengekstrasi double-shot espresso ke atas ± 100
ml air panas. Karena espressonya tetap diekstraksi dengan cara normal, karakter
rasanya sama dengan espresso yang normal, cuma dengan konsentrasi lebih rendah.
Berbeda dengan lungo yang diekstraksi lebih panjang dari waktu ekstraksi normal
(22-28 detik) sehingga rasanya cenderung lebih pahit. Americano di beberapa
negara juga disebut: Long Black Espresso+air panas, dengan perbandingan 1:1.
Karena merupakan minuman berkonsentrasi tinggi, espresso juga menjadi
bahan yang sangat baik untuk dicampur dengan minuman lain (terutama susu) tanpa
banyak kehilangan karakter asalnya. Beberapa varian yang terkenal:
1. Cappuccino
Rumus tradisionalnya: 1/3 espresso + 1/3 susu yang telah dipanasi
(steamed milk) + 1/3 busa susu (froth). Karena normal (double-shot) espresso =
± 60 ml, maka ukuran penyajian normal cappuccino adalah ± 60 * 3 = ± 180 ml.
Seperti minuman berbasis espresso lain, cappuccino sebaiknya disajikan dalam
gelas/cangkir keramik, karena keramik bisa menyimpan panas lebih baik daripada
kaca atau bahan2 lain (apalagi gelas kertas, atau styrofoam). Di Italia,
cappuccino biasanya diminum pada pagi hari ditemani makanan ringan.
Dalam perkembangannya ada minuman yang disebut “Iced Cappuccino” yang
dibuat dengan cara menambahkan es ke dalam espresso+susu, dilengkapi dengan
froth di atasnya. Tapi minuman ini mempunyai cita rasa yang sangat berbeda
dengan cappuccino yang asli, karena karakter espresso akan berubah bila
didinginkan secara drastis (menggunakan es).
2. Caffè Latte
Atau sering disebut “latte” saja. Latte adalah bahasa Italia untuk
“susu”. Jadi kalau anda pesan un latte di Italia, anda akan mendapat segelas
susu.
Minuman ini dibuat dengan cara menambahkan steamed milk ke atas
double-shot espresso, sampai volume totalnya mencapai 280-340 ml. Karena volume
susu yang dituangkan lebih banyak, waktu tuangnya juga lebih panjang. Para
barista menggunakannya untuk mengekspresikan diri mereka dengan latte art.
3. Caffè Mocha
Mocha sebenarnya adalah nama dari salah satu varietas kopi yang
berasal dari Yaman yang terasa seperti coklat, padahal dibuat tanpa menambahkan
coklat sedikitpun. Terinspirasi dari hal itu, orang Amerika membuat minuman
yang disebut Caffè Mocha; dengan cara menambahkan sirup coklat ke dalam Caffè
Latte. Karena pertama kali dibuat di Amerika, Caffè Mocha tidak terlalu dikenal
di Italia.
4. Espresso Macchiato
Kata Macchiato kira2 berarti “ternoda” dalam bahasa Indonesia. Secara
tradisional dibuat dengan cara menambahkan sedikit busa susu/foam ke atas
espresso. Di beberapa coffee shop -termasuk Starbucks- pengertian Macchiato
menjadi terbalik: yaitu menambahkan sedikit espresso ke atas susu yang sudah
di-froth, di mana jumlah susu jauh lebih banyak dari espresso.
- Espresso con Panna: Espresso ditambah whipped cream di atasnya.
- Affogato: Espresso dituangkan ke atas es krim.












wah, teu kaciii...tulisan ini lebih bagus...aku juga pernah bikin blog tentang kopih krna aku termasuk pecandu kohi uncle......wuiii...tapi aku pernah bertekad berhenti minum kopi saat usia mencapai 30thn...dan itu sbntr lagi...mungkin ekspresso lbih baik...konsentrasi kopinya aza yg dikurangi ya...heuheu...aku takut sakaw
BalasHapus