Rabu, 28 November 2012

Psychedelia Omlet


Semua ditandai dengan persepsi mencolok dari aspek pikiranku yang entah bagaimana tiba-tiba datang, luapan kegembiraan kreatif pikiran yang terbebaskan dari belenggu kepura-puraan dan kebohongan manusia-manusia munafik. Perubahan persepsi, sinestesia, kesadaran yang terfokus, trance hipnosis, mistis, dan perubahan pikiran lain dilempar masuk ke dalam social juice mixer yang berputar tak karuan.

Berhalusinasikah diriku...?

Efek visualisasi kromatik warna-warni cerah yang berputar perlahan, harmonis, membentuk garis-garis spektrum yang selaras ini membawaku seakan berjalan menaiki bukit subur yang sejuk ditengah kota metropolutan yang kotor, padat dan sumpek. Pengalaman artistik yang amat sangat mengagumkan, akan sangat disayangkan sekali bila tak tersimpan dalam kenangan. Ditepi sungai yang jernih...suara gemiricik air, tanaman, pepohonan, rerumputan, serangga, gerombolan binatang, semua kehidupan yang ada menari-nari gembira seolah di iringi lagu anak-anak yang ceria. Indah, semua tertawa-tawa bahagia seakan tak akan pernah ada kejahatan dan kesedihan disana...apakah inilah surga dunia?

Namun ketika kupandang ke bawah bukit sungguh kontras sekali udara kehidupan disana...berasap kelabu agak kehitaman, traffic jam jalanan becek dan agak berlumpur serta suara klakson kendaraan yang bersautan dengan suara televisi serta dentuman musik hard trance dance, dubstep dan grindcore metal, suara handgun, suara tangis dan suara teriakan histeris, solokan besar air limbah, suara tawa dari kemenangan yang licik, bau bangkai yang tak sedap, orang berpandangan memakai sudut mata, langit dipenuhi aura emosi negatif dan depresi penghuninya..apakah inilah neraka dunia?

Kini aku berada ditengah keduanya, tersadarkan oleh buta warna parsialku...paranoid...kulihat tanah yang kupijak, kakiku gemetar hebat...seolah enggan pergi ke atas dan takut tergelincir kebawah...

Sungguh...sungguh sumpah aku tidak memakan obat antidepresan yang memperlambat kerja medial prefrontal cortex dalam otakku, aku tidak mabuk, aku tak mau serendah itu menjadi drug user. Hanya saja tadi pagi dua buah telur ayam, jamur psilocybin dan bawang daun yang diiris kecil-kecil, gilingan daging kambing, serta secukupnya garam, gula dan sedikit bubuk merica, sengaja ku dadar di atas margarine yang mencair untuk menjadi omlet sebagai teman dari sepiring nasi sarapanku.

sumber

Selasa, 27 November 2012

"Please, Please, Please, Let Me Get What I Want"

Good times for a change
See, the luck I've had
Can make a good man
Turn bad

So please please please
Let me, let me, let me
Let me get what I want
This time

Haven't had a dream in a long time
See, the life I've had
Can make a good man bad

So for once in my life
Let me get what I want
Lord knows, it would be the first time
Lord knows, it would be the first time


Tulisan di atas merupakan lirik dari lagu "Please, Please, Please, Let Me Get What I Want". Lagu ini adalah sebuah lagu dari grup band Inggris The Smiths yang dirilis sebagai side-B dari album "William, It Was Really Nothing" pada tahun 1984 dan kemudian masuk di album kompilasi Hatful of Hollow dan Louder Than Bombs. Lagu ini telah dicover oleh beberapa artis, termasuk The Decemberists, The Benders Halo, Franz Ferdinand, Elefant, OK Go, Deftones, Emilie Autumn, Amanda Palmer, Hootie & Blowfish, Muse, Kaia Wilson, Third Eye Blind, Kate Walsh, The Academy Dream, Josh Rouse, She & Him, Slow Moving Millie dan William Fitzsimmons. Band Inggris Clayhill juga mengcover lagu ini dan versi mereka dapat didengar di akhir film Shane Meadows: This Is England. Artis Elektro dari Kanada Venetian Snares juga mengambil sampel lagu ini dan dimasukan di dalam single "​​Nobody Really Understands Anybody". Lagu ini juga muncul dalam adegan pesta dansa dalam film "Never Been Kissed" tetapi lagu ini tidak disertakan pada official soundtrack film tersebut. 
Di penghujung bulan November 2012 lagu dengan durasi 1 menit 51 detik ini resmi menjadi soundtrack dalam kehidupan yang ku jalani. Karena lirik dari lagu ini merepresentasikan semua perasaan yang ku rasakan sekarang, setelah bertubi-tubi diterpa ujian dan cobaan kehidupan yang bagiku adalah yang terdahsyat selama aku menjalani kehidupan ini. Semua versi cover nya pun aku coba download dan dengarkan, semuanya keren tetapi yang paling aku suka adalah versi Deftones, Elefants dan Muse. Berikut aku posting video youtube salah satu cover lagu "Please, Please, Please, Let Me Get What I Want" yang dibawakan oleh The Dream Academy selamat menikmati.